Pengalaman Pertama Sopir Taxi
Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan sesuatu. Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejutnya sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain. Akhirnya ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi," kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak."
"Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama."
"Oh begitu. Trus kok bisa kaget begitu?"
"Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah."
Bayar Taxi Berdua
Pada suatu hari Wan Abud pergi ke Timur Tengah untuk liburan. Karena kemalaman terpaksa ia naik taksi.
Wan Abud : “Ke jalan Antah Berantah…”
Sopir taksi : “OK tuan”
Sopir taksi : “OK tuan”
Setelah tiba di tujuan Wan Abud pun turun dari taxi .
Wan Abud : “Berafa?”
Sopir taxi : “10 dollar tuan”
Dengan santai ia pun membayar $5
Wan Abud : “Berafa?”
Sopir taxi : “10 dollar tuan”
Dengan santai ia pun membayar $5
Sopir taxi: “Kurang tuan!”
Wan Abud : “Kurang? ente sudah ana kasih cukuf”
Sopir taxi : “$ 10 tuan”
Wan Abud : “Kita kan naik berdua jadi ana bayar $5 ente bayar $5. bener kan?”
Wan Abud : “Kurang? ente sudah ana kasih cukuf”
Sopir taxi : “$ 10 tuan”
Wan Abud : “Kita kan naik berdua jadi ana bayar $5 ente bayar $5. bener kan?”
Dilarang Berbicara dengan Sopir
Pukul 23.00, seorang pemuda menaiki bis yang konon adalah bis setan. Terdorong oleh rasa ingin tahunya, pemuda itu duduk di dekat sang sopir bus. Suasana di dalam bus sunyi senyap.
Hanya ada beberapa orang yang duduk berpencar dan tatapan mereka kosong. Untuk mencairkan perasaan ngeri yang dirasakan, dia mencoba membuka perbincangan dengan sang sopir.
Hanya ada beberapa orang yang duduk berpencar dan tatapan mereka kosong. Untuk mencairkan perasaan ngeri yang dirasakan, dia mencoba membuka perbincangan dengan sang sopir.
“Pak, sudah berapa lama Bapak menjadi sopir bus seperti ini?” tanya sang pemuda. Sopir bus terdiam tanpa memedulikan pertanyaan si pemuda.
“Pak, kenapa Bapak diam saja?!” tanyanya sekali lagi dengan nada yang agak meninggi karena mulai gugup.
Tanpa berkata apa-apa, sang sopir menghentikan bisnya, dia menoleh dengan wajah garang lalu tangannya menunjuk papan yang bertuliskan: “Dilarang Berbicara dengan Sopir…!!!”.
Sopir yang Tukar Profesi Menjadi Dosen
Seorang filsuf terkenal sangat disegani oleh sopirnya yang selalu ikut mendengarkan setiap ceramah bosnya tentang moralitas dan etika.
Kemudian suatu hari si sopir mendekati sang filsuf dan bertanya apakah ia bersedia untuk bertukar peran pada kuliah berikutnya, sang filsuf menjadi sopir, dan sang sopir yang akan menjadi dosen dan mengisi kuliah. Sang filsuf setuju.
Materi kuliah dibawakan dengan sangat baik oleh si sopir. Ketika tiba saatnya pertanyaan dari para peserta, seorang wanita di belakang bertanya, "Apakah pandangan epistemologis alam semesta masih berlaku dalam dunia eksistensialis?"
"Itu adalah pertanyaan yang sangat sederhana," jawab sang sopir (yang sedang menyamar menjadi dosen), "Terlalu sederhana, bahkan sopir saya bisa menjawab pertanyaan itu, dan itulah yang akan ia lakukan."
Kemudian suatu hari si sopir mendekati sang filsuf dan bertanya apakah ia bersedia untuk bertukar peran pada kuliah berikutnya, sang filsuf menjadi sopir, dan sang sopir yang akan menjadi dosen dan mengisi kuliah. Sang filsuf setuju.
Materi kuliah dibawakan dengan sangat baik oleh si sopir. Ketika tiba saatnya pertanyaan dari para peserta, seorang wanita di belakang bertanya, "Apakah pandangan epistemologis alam semesta masih berlaku dalam dunia eksistensialis?"
"Itu adalah pertanyaan yang sangat sederhana," jawab sang sopir (yang sedang menyamar menjadi dosen), "Terlalu sederhana, bahkan sopir saya bisa menjawab pertanyaan itu, dan itulah yang akan ia lakukan."
Sekretaris dan Sopir Taxi
Seorang sekretaris terheran-heran ketika turun dari sebuah taxi langganannya.
"Merah nih ye...", ujar sang sopir taxi.
Keesokan harinya sang sekretaris kembali naik taxi yang sama.
"Hijau nih ye...", ujar sang sopir kembali.
Kali ini sang sekretaris benar-benar tambah heran, karena warna yang disebutkan si sopir tadi ternyata sama dengan warna CD yang dipakainya.
Keesokan harinya sebelum berangkat kerja si sekretaris mencari cara supaya si sopir tidak melihat apa yang dipakainya. Setelah sampai ditempat tujuan si sekretaris tadi merasa lega karena kali ini sang sopir tidak berkata apa-apa,tapi belum jauh si sekretaris tadi melangkah, tiba-tiba sang sopir berkata, "Wow Gondrong nih ye...". (sorry agak ngeres, just kidding)
No comments:
Post a Comment