FIANZONER turut berduka cita untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Wasior, Mentawai dan Merapi. Mari bantu dan doakan saudara-saudara kita yang saat ini benar-benar membutuhkan bantuan. Kita satukan hati dengan penuh rasa peduli, satu rasa, satu bangsa. Sejenak kita mengheningkan cipta untuk korban yang meninggal dalam peristiwa tersebut...........................................................................(hening)
Musibah ini bukanlah musibah biasa, seluruh media, koran maupun situs online menempatkan musibah atau bencana yang terjadi di wilayah Indonesia ini pada topik/halaman utama (sampai selebritis dunia pun menyatakan keprihatinannya), tetapi itu tidak cukup! Bantuan nyatalah yang saat ini dibutuhkan.
Untuk para relawan, donatur ataupun tim SAR yang bertugas, FIANZONER sampaikan terima kasih, karena terjun secara langsung menangani korban maupun pengungsi. Semoga mereka juga diberi kekuatan untuk tugas mulia membantu sesama. Bagi keluarga yang sampai sekarang masih bertahan, semoga selalu diberikan olehNYA kesehatan dan kondisi mental yang baik. Lewat blog ini, FIANZONER berusaha berbagi rasa dan cinta untuk sesama. Rasakan apa yang saudara kita rasakan, bantu doa dan uluran tangan.
Meskipun kita tidak bisa membantu secara langsung, banyak media seperti televisi atau koran telah menyediakan no. rekening bantuan (uang) untuk disalurkan kepada korban bencana. Ingat!!! pastikan nama dan no. rekening yang akan Anda transfer benar-benar valid dan tidak mencurigakan. Untuk lebih amannya lihat langsung saluran TV terpercaya ataupun koran nasional. Dengan demikian sedekah Anda tidak sia-sia, semoga Tuhan membalas kebaikan Anda.
Saat ini FIANZONER bertambah sedih, ketika browsing menemukan berita dari www.detiknews.com :
Jakarta - Bencana gempa dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, sudah merenggut ratusan korban jiwa. Bagi Ketua DPR Marzuki Alie, musibah tersebut adalah risiko penduduk yang hidup di wilayah pantai.
"Mentawai kan jauh. Itu konsekuensi kita tinggal di pulaulah," kata Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/10/2010).
Menurut politisi Partai Demokrat ini, seharusnya warga yang takut ombak jangan tinggal di daerah pantai. Alasannya, jika ada bencana seperti tsunami, maka proses evakuasinya menjadi sulit.
"Siapa pun yang takut kena ombak jangan tinggal di pinggir pantai. Sekarang kalau tinggal di Mentawai ada peringatan dini dua jam sebelumnya, sempat nggak meninggalkan pulau?" tanya Marzuki.
Bahkan dia menyarankan agar warga Mentawai dipindahkan saja. Hal ini bertujuan agar bencana serupa tidak lagi terjadi di Mentawai.
"Kalau tahu berisiko pindah sajalah," imbuhnya. "Kalau rentan dengan tsunami dicarikanlah tempat. Banyak kok di daratan," sambungnya.
Terakhir, Marzuki mengimbau agar bantuan terhadap korban Mentawai terus diberikan. Selain itu, kerusakan alat BMKG soal peringatan tsunami juga perlu diperbaiki.
"Kalau rusak diperbaiki. Kalau hilang dibeli lagi," tutupnya.
Bencana Mentawai telah merenggut 113 jiwa dan ratusan lain masih hilang. Cuaca buruk dan medan yang sulit membuat proses evakuasi korban. Sedikitnya ada 6 ribu penduduk yang tinggal di wilayah kepulauan tersebut.
"Mentawai kan jauh. Itu konsekuensi kita tinggal di pulaulah," kata Marzuki di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/10/2010).
Menurut politisi Partai Demokrat ini, seharusnya warga yang takut ombak jangan tinggal di daerah pantai. Alasannya, jika ada bencana seperti tsunami, maka proses evakuasinya menjadi sulit.
"Siapa pun yang takut kena ombak jangan tinggal di pinggir pantai. Sekarang kalau tinggal di Mentawai ada peringatan dini dua jam sebelumnya, sempat nggak meninggalkan pulau?" tanya Marzuki.
Bahkan dia menyarankan agar warga Mentawai dipindahkan saja. Hal ini bertujuan agar bencana serupa tidak lagi terjadi di Mentawai.
"Kalau tahu berisiko pindah sajalah," imbuhnya. "Kalau rentan dengan tsunami dicarikanlah tempat. Banyak kok di daratan," sambungnya.
Terakhir, Marzuki mengimbau agar bantuan terhadap korban Mentawai terus diberikan. Selain itu, kerusakan alat BMKG soal peringatan tsunami juga perlu diperbaiki.
"Kalau rusak diperbaiki. Kalau hilang dibeli lagi," tutupnya.
Bencana Mentawai telah merenggut 113 jiwa dan ratusan lain masih hilang. Cuaca buruk dan medan yang sulit membuat proses evakuasi korban. Sedikitnya ada 6 ribu penduduk yang tinggal di wilayah kepulauan tersebut.
FIANZONER rasa hal ini tidak akan mengurangi penderitaan para korban, yang dibutuhkan sekarang hanyalah bantuan nyata, bukan sekedar pernyataan yang menyakitkan. Banyak komentar/tanggapan yang FIANZONER baca di http://forum.detik.com menyesalkan pernyataan diatas.
No comments:
Post a Comment