Tuesday, November 9, 2010

Deja Vu

Pernahkah kamu mengalami perasaan pernah melakukan kegiatan yang sama persis sebelumnya? Merasakan sebuah kondisi yang sama persis sebelumnya? Melihat dan mendengar hal yang sama sebelumnya? Hal ini memang terkadang sangat membingungkan karena pada saat itu pula kita tidak mampu mengingat kapan dan dimana pernah melakukan kegiatan tersebut. Hal tersebut seolah-olah ada dalam mimpi namun kenapa bisa benar-benar terjadi. Inilah misteri yang biasa disebut orang dengan Déjà vu.
 
Berdasarkan penelitian, 70% manusia di bumi pernah merasakan déjà vu. Jadi, fenomena psikologis kutukan tersebut adalah hal yang sangat wajar dan bukan merupakan suatu atau karma sebagaimana banyak dipercayai orang. Déjà vu berasal dari bahasa Prancis yang artinya “pernah lihat”. Maksudnya, mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Di Yunani, fenomena ini disebut dengan paramnesia yang merupakan gabungan kata para (παρα) artinya adalah “sejajar” dan mnimi (μνήμη) artinya “ingatan”.
Kenapa déjà vu bisa terjadi?

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa déjà vu bisa terjadi? Jangan dulu berpikiran bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yang ada dalam alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yang diantarkan ke dalam otak. Gelombang ini ada yang berasal dari dalam maupun luar tubuh manusia. Gelombang dari dalam manusia berasal dari setiap tindakan yang dilakukan. Sementara gelombang dari luar tubuh bisa berasal dari benda-benda yang menghasilkan gelombang seperti radio, televisi, ponsel, dan lain-lain. Namun, ada kalanya otak kita sedang dalam sensitivitas tinggi sehingga gelombang yang terbaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu dari suatu benda diterima tanpa kita sadari.

Contoh sederhananya suatu waktu kita dalam hati mendendangkan sebuah lagu. Lalu kita menyalakan radio dan di radio sedang dimainkan lagu yang sedang kita pikirkan tadi. Langsung kita berpikir “déjà vu”. Padahal, ini menunjukkan bahwa gelombang radio yang dikirim oleh stasiun pemancar, selain diterima oleh radio kita, juga dibaca oleh otak kita karena sifat otak kita yang super sensitive dalam menerima gelombang listrik itu tadi.
Ada lagi teori lain yang menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.
Déjà vu dipengaruhi usia
Ada pula yang beranggapan bahwa déjà vu ini adalah sebuah penyakit dalam ingatan sehingga semakin tua umur seseorang maka akan semakin sering pula terjadi déjà vu. Seorang ilmuwan asal Jepang dan juga merupakan seorang neuroscientist MIT , Susumu Tonegawa, melakukan eksperimen terkait fenomena ini pada tikus dengan membandingkan ingatan pribadi (episodik) dengan ingatan baru yang tercatat dalam dentate gyrus. Ia menemukan bahwa tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer. Kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.

Macam-macam déjà vu

Déjà vu juga terjadi dalam berbagai bentuk ada yang hanya bisa mengingat secara samara-samar, ada yang hanya mengingat lokasi kejadian, dan ada pula yang mengingat hal-hal yang sangat mendetail. Secara garis besar, déjà vu terdiri dari empat jenis yakni:

1. Déjà Vu
Déjà vu jenis ini yang paling banyak terjadi dimana kita pernah merasakan suatu kondisi yang sama sebelumnya dan yakin pernah terjadi di masa yang lampau dan berulang kali. Sering kali pada saat itu individu akan diikuti oleh perasaan takut, rsa familiar yang kuat, dan merasa aneh.

2. Déjà Vécu
Perasaan yang terjadi pada Deja Vecu lebih kuat daripada déjà vu. Deja vecu seseorang akan merasa pernah berada dalam suatu kondisi sebelumnya dengan ingatan yang lebih detail seperti ingat akan suara ataupun bau.

3. Déjà Senti
Déjà Senti adalah fenomena “pernah merasakan” sesuatu. Suatu ketika kamu pernah merasakan sesuatu dan berkata “Oh iya saya ingat!” atau “Oh iya saya tahu!” namun satu dua menit kemudian sadar bahwa sebenarnya kamu tidak pernah berbicara apa pun.

4. Jamais Vu
Jamais Vu (tidak pernah melihat/mengalami) adalah kebalikan dari déjà vu. Kalau déjà vu mengingat hal-hal yang sebenarnya belum pernah dilakukan sebelumnya, Jamais Vu lain lagi. Tipe déjà vu semacam ini justru tiba-tiba kehilangan memorinya dalam mengingat sesuatu hal yang pernah terjadi dalam diri. Hal ini bisa terjadi karena kelelahan otak.

5. Déjà Visité
Déjà vu tipe ini lebih menitik beratkan pada ingatan seseorang akan sebuah tempat yang belum pernah ia datangai sebelumnya tapi merasa pernah merasa berada pada lokasi yang sama. Déjà Visité berkaitan dengan tempat atau geografi.

Test kepekaan De Javu kalian...

Menurut seorang psikolog kondang Amerika, Dokter Alfred W Munzert,dengan menjawab serangkaian test berikut ini,Anda akan mengetahui seberapa besarnya potensi De Javu dan Clairvoyance (kekuatan supernormal) yang anda miliki.Nilai : Semakin banyak anda menjawab "ya" maka kepekaan supernormal kalian semakin besar,ataupun sebaliknya.Selamat mencoba.

(a) Suatu saat,anda merasa,bahwa apa yang telah terjadi telah anda alami sebelumnya! Sehingga anda bertanya dalam hati, rasanya peristiwa ini pernah saya alami,tapi kapan?".

(b) Anda pernah bermimpi,tenyata mimpi itu menjadi kenyataan?

(c) Pernahkah anda mengalami mimpi yang "benar-benar realistik?" Segala yang ada pada mimpi itu, orangnya,benda-bendanya,gerak-geriknya,seperti benar-benar hidup?

(d) Ketika mengunjungi suatu tempat,tiba-tiba anda merasa sudah melihat sebelumnya.Padahal anda baru tiba untuk pertama kalinya ketempat tersebut?

(e) Anda sering sudah tahu apa yang akan dikatakan seseorang sebelum dia berbicara?

(f) Seringkali anda merasakan kehadiran "sesuatu" yang tak terlihat namun terasa "ada"?

(g) Anda sering merasa tahu akan kedatangan seorang tamu,padahal si tamu belum tiba?

(h) Apakah anda sering mengambil tindakan berdasarkan intuisi?

(i) Ketika telpon berdering,dan ada orang lain yang telah mengangkat gagang telpon,anda tahu pasti bahwa telpon itu untuk anda?

(j) Pernahkah anda melihat cahaya-cahaya aneh sewaktu-waktu,misalnya cahaya seperti kilat yang putih cemerlang?

(k) Seringkah anda melihat ada kilasan gerak disekeliling anda,padahal setelah ditengok tak ada "apa-apa?"

(l) Ketika anda teringat seseorang,tak lama kemudian orang yang anda ingat tersebut benar-benar muncul?

(m) Apakah anda merasa dapat melihat cahaya-cahaya (aura) pada wajah seseorang?Misalnya cahaya cahaya cemerlang pada orang-orang tertentu?

(n) Anda masih ingat pada pengalaman ketika masih berusia 2-3 tahun?

(o) Suatu ketika anda bermimpi melihat seseorang.Keesokan harinya anda bertemu orang tersebut dalam mimpi?

(p) Anda sering menguasai pengetahuan/keterampilan padahal anda tidak pernah sama sekali mempelajarinya?

(q) Ada suatu pengalaman bahwa "perasaan anda tiba-tiba tidak enak ". Beberpa hari kemudian ternyata memang terjadi hal yang tidak menggembirakan?

(r) Anda pernah merasa "keluar" dari tubuh?

(s) Anda sering terbayang wajah seseorang,kemudian orang tsb muncul?

Dari berbagai sumber

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...